Tuesday 13 December 2022

Best Practice PJOK

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil, dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMP Negeri 26 Kota Tangerang, Kel. Poris Jaya, Kec. Batuceper, Kota Tangerang, Banten

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan hasil belajar materi passing bawah dan passing atas dalam permainan bolavoli pada peserta didik kelas VII

Penulis

Aldenawan, S.Pd

Tanggal

9 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Hasil belajar peserta didik dalam menerima operan / umpan bola dari teman satu tim pada permainan bola voli kurang maksimal.

Latar belakang masalah:

1.         Guru belum maksimal dalam merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk peserta didik pada materi passing dalam permainan bolavoli

2.         Peserta didik takut menerima passing dikarenakan rasa trauma yang pernah dialami ataupun rasa malu pada saat melakukan praktik.

3.         Kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik dan juga motivasi dari guru

4.         Perkenaan bola pada tangan dan ayunannya tidak tepat ketika melakukan passing bawah maupun passing atas

 

Mengapa praktik ini penting untuk dilakukan karena hampir setiap kelas terdapat permasalahan seperti ini, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi untuk pembelajaran selanjutnya.

 

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini sebagai guru guru PJOK tentunya mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapakan

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangan yang terjadi untuk meningkatkan hasil belajar materi passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli pada peserta didik kelas VII yaitu:

1.        Belum maksimalnya guru dalam merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif karena guru belum mempunyai model yang tepat. Model ini yang akan dijadikan acuan bagi guru untuk memberikan sistem pembelajaran yang akan membuat peserta didik termotivasi untuk bersikap aktif dan kreatif di kelas.

2.        Guru belum mempelajari kembali berbagai model dan metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran PJOK sehingga guru kurang memberikan penguatan kepada peserta didik saat bermain.

 

Dalam praktik baik ini, pihak yang terlibat dan mendukung saya untuk merealisasikan praktik ini antara lain:

1.         Rekan sejawat guru senior yang selalu menjadi tempat berbagi, memberikan saran dan masukan terkait pembelajaran penjasorkes.

2.         Kepala sekolah selaku pemimpin instansi yang selalu mendukung program pembelajaran menjadi lebih baik.

3.         Dosen dan guru pamong yang senantiasa memberikan arahan dan masukan untuk memperbaiki dan mengatasi kendala yang terjadi selama proses pelaksanaan praktik baik ini.

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan belum maksimalnya hasil belajar passing bawah dan passing atas pada permainan bola voli adalah:

1.     Memberikan motivasi di awal pembelajaran sehingga dapat meningkatkan semangat peserta didik.

2.     Memberikan media yang jelas dan menarik melalui gambar, video maupun demonstrasi secara langsung yang diharapakan dapat mempercepat proses belajar gerak peserta didik.

3.     Memberikan latihan secara kontinyu sehingga dapat meningkatkan pengusaan keterampilan dan menerapkan teknik saat bermain.

4.     Memberikan model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan kondisi atau permasalahan yang dihadapi peserta didik.

Guru menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), diharapkan peserta didik dapat menganalisis gerakan passing kemudian aktif bergerak selama pembelajaran.

a.       Orientasi peserta didik kepada masalah, berkaitan dengan pemberian materi awal kepada peserta didik dan berdiskusi secara kelompok

b.      Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, latihan awal passing secara berpasangan

c.       Membimbing penyelidikan individu atau kelompok, latihan passing melewati net

d.      Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, bermain bola voli dengan peraturan dimodifikasi

e.       Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, peserta didik menemukan gerakan yang sesuai untuk gerakan passing selama permainan kemudian mengerjakan LKPD pengetahuan

 

Selama proses pembelajaran, pihak yang terlibat dan mendukung untuk merealisasikan praktik ini antara lain:

1.         Rekan sejawat guru senior selaku observer

2.         Peserta didik

3.         Kameramen selaku videografer

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi pembelajaran ini adalah

1.    Sarana dan prasarana permainan bolavoli

2.    Aliran listrik dan jaringan internet

3.    Laptop, kamera, dan tripot

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan pada belum maksimalnya hasil belajar peserta didik pada materi passing bawah dan passing atas dalam permainan bola voli adalah:

1.     Dengan pemberian motivasi akan menimbulkan semangat, gairah dan keikhlasan belajar serta mendorong siswa lebih aktif. Selanjutnya pemberian motivasi pada anak agar suka pada pembelajaran bola voli untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu tentang permainan bola voli.

2.     Dengan media yang jelas misalnya dengan menampilkan video atau gambar ataupun demonstrasi secara langsung sehingga dapat membantu siswa untuk cepat menerima dan memahami bagaimana cara melakukan passing bawah dengan baik dan benar tanpa merasa takut karena bolanya keras serta dengan adanya alat modifikasi peraga bisa membantu guru dalam proses belajar yg lebih efisien dan siswa lebih aktif.

3.     Dengan penggunaan metode atau model pembelajaran yang menarik dapat membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa mudah menerima materi pembelajaran yang disampaikan misalnya:

a)        Dalam informasi pencarian informasi siswa dilibatkan dalam pencarian informasi tersebut.

b)        Berikan pertanyaan dan biarkan siswa untuk memecahkan masalah tersebut. Contohnya pada saat praktik maupun materi sebelum pemberian materi siswa diberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan kita ajarkan.

Melalui model PBL, keaktifan serta semangat belajar peserta didik meningkat dan proses belajar mengajar semakin baik.

Tanggapan dari rekan sejawat: Guru PJOK harus semakin hebat dalam proses pembelajaran dan akan dijadikan contoh atau sebagai motivator untuk guru yang lain.

 

Thursday 8 December 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Bimbingan Kelompok

Lokasi

SMAN 28 Kab. Tangerang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah

Tujuan yang ingin dicapai

Anggota kelompok memahami dampak dari bullying

Penulis

Ira Yuliani

Tanggal

31 Oktober 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Aksi 1 :

Dari data AKPD kepada siswa kelas 12 SMAN 28 Kab. Tangerang maka diperoleh data bidang bimbingan Sosial menjadi prioritas utama layanan. Dari analisis item pernyataan nomor 23 “Saya ingin menyelesaikan konflik dengan sahabat dekat, sebanyak 31 Siswa dengan presentase 1,34%” termasuk dalam prioritas Tinggi. Guru BK memberikan angket lanjutan, terungkap beberapa siswa  melakukan candaan, namun berujung konflik. Kurangnya pemahaman siswa mengenai bullying verbal, maka guru BK memilih layanan Dasar Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama

 

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :

Praktik ini penting untuk dibagikan karena agar bisa

digunakan sebagai referensi/inspirasi terbaik bagi rekan guru BK yang mengalami hal yang sama dengan permasalahan yang saya alami. Menguatkan keilmuan, menjawab tantangan dimasyarakat untuk tindakan kasus bullying.

 

 

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda

dalam praktek ini :

Saya sebagai guru BK mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terus melakukan inovasi dalam merancang dan

mengembangkan perangkat layanan baik dari

metode, model dan media layanan sehingga visi misi BK tercapai, serta menyajikan layanan BK yang menyenangkan.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangannya dalam Aksi 1 saya merubah teknik dari diskusi kelompok menjadi sosiodrama, siswa dapat mengekplorasi dari naskah yang dibuat dan diperankan dalam sosiodrama.

 

Yang terlibat dalam aksi 1 ini, konselor dan 6 konseli dan Team Cinema untuk meliput video Bkp

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam

menghadapi tantangan tersebut antara lain :

1.      Membuat RPL BKp sosiodrama

2.      Membuat Icebreaking

3.      Membuat media PIN anti Bullying

4.      Pemilihan Teknik dan Pendekatannya

     Guru BK memilih teknik dan pendekatannya disesuaikan dengan masalah yang dibahas.

5.      Membuat TPACK dalam Evaluasi Hasil bimbingan Kelompok

6.      Evaluasi Hasil dalam BKp dengan skoring 27 kategori Baik.

7.      Pencapaian hasilnya siswa semakin paham akan bullying verbal serta dampaknya dan bisa merumuskan kiat terhindar dari bullying verbal

 

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan

dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :

1.    RPL BKp yang berpusat pada siswa sangat

meningkatkan keaktifan siswa saat proses

bimbingan kelompok sehingga siswa semakin paham bagaimana rasanya menjadi korban dan pelaku.

2.    Pemilihan icebreaking berupa “Tepuk Bullying”

     meningkatkan pemahaman mengenai tindakan bullying dan mengkampanyekan gerakan anti Bullying.

3.     Pemilihan Teknik dan Pendekatan dengan Sosiodrama dapat menumbuhkan siswa untuk mengeksplor perannya dalam memainkan drama berkaitan dengan masalah Bullying. Respon siswa terhadap kegiatan BKp ini sangat antusias, karena bimbingan kelompok ini sangat menyenangkan. Sinopsisnya yang diperankan sangat relate sehingga materi dapat mudah dipahami.

 

Faktor Penyebab Keberhasilan :

1.      Mencari referensi untuk menguatkan Praktik Bkp ini

2.      Melakukan Refleksi diri

3.      Bimbingan dari dosen dan Guru Pamong





Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Konseling Individu

Lokasi

SMAN 28 Kab. Tangerang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah

Tujuan yang ingin dicapai

Anggota kelompok Merumuskan kiat terhindar dari bullying verbal

Penulis

Ira Yuliani

Tanggal

14 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Aksi 2 :

Dari data AKPD siswa kelas 12 MIPA dan IPS diperoleh data bidang karir untuk item “saya belum paham hubungan potensi, minat, bakat dan kemampuan dan pemilihan program studi” Presentasenya tinggi dengan jumlah 5,46% atau 126 peserta didik.

a.       Berdasarkan hasil angket karier, siswa berinisial FR banyak mengisi item di angket karier, ia masih belum memahami mengenai perencanaan karier setelah lulus dari SMA.

b.      Berdasarkan hasil wawancara dengan konseli serta dari hasil observasi yang saya lakukan ditemukan gejala Konseli belum bisa membuat perencanaan Karier yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

 

Maka, guru BK memilih memberikan layanan Responsif bidang Karier dengan Pendekatan Career Konseling, (Career Information Processing (CIP)) untuk membantu konseli membuat suatu pilihan karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minatnya.

 

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :

Praktik ini penting untuk dibagikan karena agar bisa

digunakan sebagai referensi/inspirasi terbaik bagi rekan guru BK yang mengalami hal yang sama dengan permasalahan yang saya alami.

 

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda

dalam praktek ini :

Saya sebagai guru BK mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terus melakukan inovasi dalam merancang dan

mengembangkan perangkat layanan baik dari metode, model dan media layanan sehingga visi misi BK tercapai, serta menyajikan layanan BK yang optimal.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangannya dalam Aksi 2 saya membuat Kantong Karir sesuai dengan Keputusan Menstri no. 345 Tahun 2022.

 

Yang terlibat dalam aksi 2 ini, konselor, konseli dan Team Cinema untuk meliput video Konseling Individu

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam

menghadapi tantangan tersebut antara lain :

1.      Membuat RPL Konseling Individu

2.      Membuat media

Saya menggunakan media Kantong Karier, membantu dalam mengeksplor jurusan dan kampus serta membuat keputusan Karir yang tepat bagi konseli sesuai dengan bakat dan minatnya.

3.      Pemilihan Teknik dan Pendekatannya

Guru BK memilih teknik dan pendekatannya disesuaikan dengan masalah yang dibahas.

4.      Membuat TPACK dalam menampilkan video Motivasi

5.      Evaluasi Hasil dalam Konseling Individu dengan skoring 27 kategori Baik.

Pencapaian hasilnya siswa semakin paham dan bisa memutuskan Karir yang tepat baginya dan sesuai dengan bakat dan minatnya.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan

dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :

1.     RPL Konseling Individu mengenai karir ini, menggunakan teknik CIP (Career Information Processing) dimana dalam teknik ini membantu siswa untuk membuat keputusan Karir yang tepat bagi dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.

2.  Menyiapkan Media Kantong Karir, dengan adanya media ini siswa merasa terbantu dalam mengeksplore jurusan serta kampus dan membuat keputusan karirnya yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

 

Faktor Penyebab Keberhasilan :

1.      Mencari referensi untuk menguatkan Praktik Konseling Individu ini

2.      Melakukan Refleksi diri

3.      Bimbingan dari dosen dan Guru Pamong