Sunday 17 February 2013

Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Asas Bimbingan dan Konseling


            Dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan seharusnya ada suatu dasar atau landasan yang menjadi pertimbangan akan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Demikian pula dalam kegiatan bimbingan dan konseling, ada asas yang dijadikan dasar pertimbangan dalam kegiatan itu. Terdapat dua belas asas yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling itu adalah sebagai berikut.
      1.    Asas Kerahasiaan
            Kerahasiaan dalam sebuah bimbingan dan konseling sangatlah ditekankan bahkan menjadi kunci dalam dasar penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Seorang konselor harus mengetahui secara detail akan masalah pribadi klien sampai kehal yang sangat rahasia. Oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari kliennya. Kerahasiaan data perlu dihargai dengan baik, karena berhubungan menolong dalam dalam bimbingan dan konseling hanya dapat berlangsung dengan baik jika data atau informasi yang dipercayakan pada konselor dapat dijamin kerahasiaannya. Sebagaimana firman Allah swt. Bahwa memelihara amanah dan menepati janji merupakan salah satu karakteristik orang yang beruntung. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Mu’minuun/23:8
            Artinya;…Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji-janjinya.
      2.      Asas Kesukarelaan
            Dalam memahami pengertian bimbingan dan konseling telah dikemukakan bahwa bimbingan merupakan proses membantu individu. Pengertian membantu disini yaitu bahwa bimbingan bukan suatu paksaan. Oleh karena itu, dalam kegiatan bimbingan dan konseling perlu adanya kerjasama yang demokratis antara konselor dan kliennya. Kerjasama akan terjalin apabila klien dapat dengan suka rela menceritakan serta menjelaskan masalah yang dialaminya pada konselor.
3.       Asas Keterbukaan
            Asas keterbukaan merpakan asas penting bagi konselor, karena hubungan tatap muka antara klien dengan konselor merupakan pertemuan bathin. Dengan adanya keterbukaan klien pada konselor dapat lebih membuka dirinya , unuk membuka kedok hidupnya yang mejadi penghambat perkembangannya.
4.      Asas Kekinian
            Pada umumnya pelayanan bimbingan dan konseling bertitik tolak dari masalah yang dirasakan klien saat sekarang, namun pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling itu semdiri menjangkau dimensi waktu yang lebih luas. Dalam hal ini diharapkan konselor dapat megarahkan klien untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya sekarang. Sebagaimana firman Allah swt
Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengajarkan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati menetapi kesabaran.”(QS. Al-ashar/103:1-3)
5.      Asas Kemandirian
            Salah satu tujuan diberikannya bimbingan dam konseling adalah agar knselor berusaha menghidupkan kemandirian di dalam diri klien. Karena  pada tahap awal proses konseling, biasanya klien menampakan sikap yang lebih tergantung dibandingkan pada tahap akhir bimbingan dan konseling. Sebenarnya sikap ketergantungan klien terhadap konselor ditentukan oleh respon-respon yang diberikan konselor pada kliennya. Oleh karena itu konselor dank lien harus berusaha untuk menumbuhkan sikap kemandirian itu di dalam diri klien dengan cara memberikan respon yang cermat. Sebagaimana firman Allah swt.
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala ( dari kebajikan ) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa ( dari kejahatannya ) yang dikerjakannya….”(QS. Al-Baqarah/2:286)
6.      Asas Kegiatan
            Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar klien yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif id dalam proses penyelenggaraan bimbingan. Dalam hal ini konselor perlu mendorong klien untuk aktif dalam setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
7.      Asas Kedinamisan
            Keberhasilan usaha pelayanan bimbingan da konseling ditandai dengan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku klien kea rah yang baik. Untuk mewujudkan terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku itu membutuhkan proses dan waktu yang sesuai dengan kedalaman dan kerumitan masalah yang dihadapi klien. Konselor dan klien serta  pihak-pihak lain diminta untuk bekerja sama sepenuhnya agar pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat dengan cepat menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku  baik pada klien. Sebagimana firman Allah swt.
Artinya : …”sesungguhnya Allah tidak mnbah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah dirinya sendiri.”(QS. Ar Ra’du/13:11)
8.      Asas Keterpaduan
            Asas ini yang menghendaki agar berbagai proses pelayanan bimbingan dan konseling terjalin kerja sama yang baik antara konselor dengan pihak lain yang dapat membantu penanggulangan masalah yang dihadapi klien.
     9.      Asas Kenormatifan
            Pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat dan lingkungannya. Konselor harus dapat membicarakan secara terbuka dan terus terang segala sesuatu yang menyangkut norma dari mulai bagai mana berkembangnya, bagaimana penerimaan masyarakat, apa dan bagaimana akibatnya bila norma-norma it uterus dianut dan lain sebagainya. Sehingga klien dapat menentukan dan memilih norma-norma yang akan dianutnya.
 10.  Asas Keahlian
            Untuk menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling, para konselor harus mendapatkan pendidikan dan latihan yang memadai. Sebagimana firman Allah swt.
Artinya : “Maka disebabkan oleh rahmat Allah, kami berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan  diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai mereka yang bertakwa kepada-Nya.”(QS. Al-imran ayat 159) 
11.  Asas Alih Tangan
            Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang menangani masalah-masalah yang cukup sulit. Dengan keterbatasan konselor dalam membantu dan menyelesaikan masalah klien sedangkan dalam bimbingan dan konseling pelayanannya harus tuntas jangan sampai terkatung-katung sehingga klien menjadi semakit susah dalam menyelesaikan masalahnya.
12.      Asas Tut Wuri Handayani
Asas ini menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan. 



No comments:

Post a Comment